image1 image2 image3

HELLO WORLD I'IAM ULFAH CHOIRUN NISSA|WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M PROFESSIONAL WEB DEVELOPER

Mencoba Berdamai dengan Hama Wereng

“Huuuhhh…” sebuah helaan panjang kuhembuskan, seolah ingin melepaskan beban yang sempat menyesakkan dada. Ingatanku kembali melayang pada masa-masa ketika aku harus berhadapan dengan orang-orang yang begitu haus akan validasi.

Mereka yang selalu ingin tampak menjadi “yang paling” dalam segala hal. Mereka menilai dari sudut pandang sempit, tak pernah peduli pada perasaan orang lain. Di balik senyum manis dan sikap seolah penuh perhatian, terselip sisi yang getir—menusuk diam-diam, meninggalkan perih yang tak kasat mata.

Di dunia mereka, kebenaran hanyalah apa yang mereka yakini. Kerja sama pun bukan lagi tentang kebersamaan, melainkan tentang tuntutan yang harus mengikuti standar mereka. Keluhan dan pengakuan kerja keras terus bergema, seakan merekalah yang paling memikul beban, yang paling berjuang hingga kelelahan. Ironisnya, meski bukan atasan, aura mereka kerap mengintimidasi, menekan siapa saja yang berada di sekitarnya.

Bersama mereka, aku harus selalu waspada. Sebab, perhatian yang diberikan pada orang lain bisa saja dianggap ancaman, dan sebuah kebijakan kecil yang tak sejalan dengan kemauan mereka bisa berujung masalah.

Namun kini, perlahan aku mulai belajar. Aku memahami, tidak semua medan harus kuperjuangkan. Ada saatnya aku memilih untuk diam, bukan karena kalah, melainkan karena diam sering kali menjadi cara paling bijak untuk menjaga hati tetap tenang.

Huaaa… alhamdulillah. Aku bersyukur, setidaknya kini aku bisa melihat dengan lebih jernih. Tak semua orang harus kusenangkan, tak semua suara harus kudengar. Ada waktunya melangkah menjauh demi menjaga diri, ada saatnya menerima bahwa keheningan adalah sahabat terbaik dalam menghadapi mereka.

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar